Pengertian Hibrid pada
umumnya adalah penggunaan dua atau lebih pembangkit listrik dengan sumber
energi yang berbeda. Tujuan utama dari sistem hibrid pada dasarnya adalah
berusaha menggabungkan dua atau lebih sumber energi (sistem pembangkit)
sehingga dapat saling menutupi kelemahan masing-masing dan dapat dicapai
keandalan supply dan efisiensi ekonomis pada beban tertentu.
Sistem Hibrid atau
Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid (PLTH) merupakan salah satu alternatif sistem
pembangkit yang tepat diaplikasikan pada daerah-daerah yang sukar dijangkau
oleh sistem pembangkit besar seperti jaringan PLN atau PLTD. PLTH ini
memanfaatkan renewable energy sebagai sumber utama (primer) yang dapat
dikombinasikan dengan Diesel Generator sebagai sumber energi cadangan
(sekunder)
Pada PLTH, renewable
energy yang digunakan dapat berasal dari energi matahari, angin, mikrohidro,
dan lain-lain yang dapat dikombinasikan dengan Diesel-Generator Set sehingga
menjadi suatu pembangkit yang lebih efisien, efektif dan handal untuk dapat
mensuplai kebutuhan energi listrik baik sebagai penerangan rumah atau kebutuhan
peralatan listrik yang lain seperti TV, pompa air, strika listrik serta
kebutuhan industri kecil di daerah tersebut. Dengan adanya kombinasi dari
sumber-sumber energi tersebut, diharapkan dapat menyediakan catu daya listrik
yang kontinyu dengan efisiensi yang paling optimal.
Prinsip Kerja
Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid (PLTH)
PLTH adalah suatu
sistem pembangkit listrik yang memadukan beberapa jenis pembangkit listrik,
pada umumnya antara pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan. Ada
pula pembangkit listrik berbasis BBM dengan pembangkit listrik berbasis energi
baru dan terbarukan. Merupakan solusi untuk mengatasi krisis BBM dan ketiadaan
listrik di daerah terpencil, pulau-pulau kecil dan pada daerah perkotaan.
Umumnya terdiri atas: modul surya, turbin angin, turbin air, generator diesel,
baterai, dan peralatan kontrol yang terintegrasi. Tujuan PLTH adalah
mengkombinasikan keunggulan dari setiap pembangkit sekaligus menutupi kelemahan
masing-masing pembangkit untuk kondisi-kondisi tertentu, sehingga secara
keseluruhan sistem dapat beroperasi lebih ekonomis dan efisien. Mampu
menghasilkan daya listrik secara efisien pada berbagai kondisi pembebanan
Untuk mengetahui unjuk
kerja sistem pembangkit hibrida ini, hal–hal yang perlu dipertimbangkan antara
lain: karakteristik beban pemakaian dan karakteristik pembangkitan daya
khususnya dengan memperhatikan potensi energi alam yang ingin dikembangkan
berikut karakteristik kondisi alam itu sendiri, seperti pergantian siang malam,
musim dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar